Makian dalam Bahasa Minangkabau di Media Sosial Instagram

Authors

  • Nadya Afra Novita Universitas Negeri Padang
  • Muhammad Adek Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.24036/jpers.v1i1.7

Keywords:

cursing, Minangkabau language, Sociolinguistics, instagram

Abstract

Minangkabau language is well-known for its oral tradition, but the advancement of technology has led to Minangkabau speakers embracing written forms as well. This research focuses on the use of Minangkabau curses on Instagram social media, using a qualitative-descriptive research approach with a sociolinguistic study. The data collection method used is free listening, along with documentation and note-taking techniques. The data is analyzed based on Wijana's theory (2004) for the form and reference of cursing, as well as Rothwell's theory (1971) for the function of cursing. The findings of this research reveal that cursing in the Minangkabau language on Instagram social media primarily consists of phrases that refer to specific circumstances, and serves to identify the target of the curse along with other negative objects.

References

Botifar, Maria. 2016. "Ungkapan Makian dalam Bahasa Melayu Bengkulu Analisis Makna dan Konteks Sosial." dalam Wacana: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra dan Pengajaran, 14 (1): hlm. 1-12.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Damanhuri, Adam. 2007. Makian dalam bahasa Madura. Tesis. Universitas Gadjah Mada.

Kurniawan, Rio. 2018. “Kekerasan Verba dalam Ungkapan Makian oleh Masyarakat di Desa Koto Laweh Kecamatan Tanjuang Baru Kabupaten Tanah Datar”. Jurnal Bahasa dan Sastra, 5 (2): hlm. 1-13.

Purnama, Hanu Lingga. 2008. “Makian dalam Bahasa Melayu Palembang: Studi tentang Bentuk, Referen, dan Konteks Sosiokulturalnya”. Dalam Ilmia Kebudayaan Sintesis, 6 (2): hlm. 168-186.

Refmiyanti, dkk. 2012. “Ungkapan Makian Bahasa Minangkabau di Kenagarian Taluk Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar”. Dalam Jurnal Pendidikan dan Sastra Indonesia, 1 (1): hlm. 1-9.

Rothwell, J. Dan. 1971. “Verbal obscenity: Time for second thoughts.” Dalam Western Speech 35 (4): hlm. 231-242.

Saydam, Gouzali. 2004. Deskripsi arti dan maknawi pepatah & petitih Minangkabau: kajian adat dan budaya Minangkabau “Tuangan Limbago”. Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau.

Sunarti, Sastri. 2013. Kelisanan dan Keberaksaraan dalam Surat Kabar Terbitan Awal di Minangkabau (1859-1940-an): Kajian Lintas Media. KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan École française d'Extrême-Orient (EFEO), KITLV Jakarta dan Fadli Zon Library.

Triadi, Rai Bagus. 2017. “ penggunaan makian bahasa Indonesia pada media sosial (Kajian Sosiolinguistik)“. Dalam Jurnal Sastra Indonesia, 5 (2): hlm. 1-26.

Wijana, I Dewa Putu. 2004. “Makian dalam Bahasa Indonesia: Studi tentang Bentuk dan Referensinya”. Dalam Humaniora, 16 (3): hlm. 242-251.

Wijana, I. Dewa Putu. 2008. “Kata-kata kasar dalam bahasa Jawa.” dalam Humaniora 20 (3): hlm. 249-256.

Wijana, I. Dewa Putu, dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

2022-06-28

How to Cite

Novita, N. A., & Adek, M. (2022). Makian dalam Bahasa Minangkabau di Media Sosial Instagram. Persona: Kajian Bahasa Dan Sastra, 1(1), 14–25. https://doi.org/10.24036/jpers.v1i1.7

Issue

Section

Articles